Page 298 - Catatan Peradaban Islam
P. 298
yang tiada batas dan pengkultusan kepada para
pemimpinnya yang dengan demikian akibat
pembenaran yang salah dari kebijakan pemimpin
tersebut berakibat kepada tindakan yang
sewenang-wenang dari para pemimpin yang tirani.
Dengan mengatasnamakan wahyu petunjuk Allah
mereka mengadakan pengrusakan yang juga
didukung oleh semua rakyat yang juga telah gelap
hati dan mata mereka.
G. Al-Kindi
Kufah, 185 H/801 M-Baghdad 265 H/ 869 M). Seorang
filosof besar pertama Arab dalam Islam. Nama lengkapnya
adalah Abu Yusuf Ya’kub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin
Ismail bin Muhammad bin Al-Asy’ats bin Qais Al-Kindi. Ia
adalah sebagai salah seorang yang sangat konsis dalam
dunia filsafat murni tentang esensi Ilahi.
Nama Al-Kindi berasal dari salah satu nama suku Arab
yang besar sebelum Islam, yaitu suku Kindah. Ayahnya
bernama Ibnu As-Sabah, pernah menjabat sebagai gubernur
Kufah pada masa Al-Mahdi (775-778) dan Harun Al-Rasyd
(786-809). Kakeknya Asy’ats bin Qais dikenal sebagai
sahabat Nabi SAW. Kalau nasabnya ditelusuri, Al-Kindi juga
keturunan Ya’rib bin Qathan yang berasal dari daerah Arab
bagian selatan dan dikenal sebagai raja di daerah Kindah.
Pendidikan Al-Kindi kecil tidak banyak diketahui. Ada
riwayat yang menerangkan bahwa Al-Kindi pernah belajar di
Bashra dan Baghdad. Ia termasuk cerdas, menguasai bahasa
Yunani dan bahasa Suryani di samping bahasa Arab, suatu
kelebihan yang jarang dimiliki orang pada saai itu.
Ia hidup pada dinasti Abbasiyah, yaitu masa
pemerintahan Al-Amin (809-813), Al-Ma’mun (813-833), Al-
Catatan Peradaban Islam | 291