Page 21 - Burnout Konselor
P. 21
Pengertian Burnout
Burnout, istilah yang awalnya diciptakan dan
didefinisikan oleh Freudenberger pada tahun 1974 sebagai
sebuah kondisi psikologis yang melemahkan yang disebabkan
oleh stres kerja yang tak henti-hentinya. Burnout sebagai
―keadaan kelelahan mental dan fisik disebabkan oleh kehidupan
profesional seseorang, "dan kepunahan motivasi atau insentif,
terutama di mana pengabdian seseorang pada suatu sebab atau
hubungan gagal untuk hasil yang diinginkan. " Dengan
demikian, konselor sekolah yang mengalami burnout karena
pekerjaan menghabiskan sumber energinya dan kehilangan
sumber dedikasi untuk bekerja. Gejala mungkin termasuk:
energi yang terkuras, lebih resistensi terhadap penyakit,
peningkatan depersonalisasi pada hubungan interpersonal,
peningkatan ketidakpuasan dan pesimisme, meningkat absensi,
dan berpengaruh terhadap kinerja konselor sekolah (Moyer,
2011). Burnout adalah sindrom psikologis yang muncul sebagai
respons berkepanjangan terhadap stressor interpersonal kronis di
tempat kerja (Christina Maslach & Leiter, 2016).
Maslach (Seçer et al., 2013) menyatakan bahwa individu
mengalami perasaan kelelahan dan kelelahan, kelelahan
psikologis yang menyebabkan individu terasing dari pekerjaan
dan individu yang dilayani, kelelahan moral yang terdiri dari
meragukan dirinya sendiri dalam proses kelelahan. Eliot (Seçer
et al., 2013) mendefinisikan burnout sebagai penyakit yang
terdiri dari gejala-gejala seperti kelelahan fisik, keputusasaan
dan perasaan putus asa, kelelahan emosional, persepsi diri
negatif, memiliki sikap negatif terhadap pekerjaan, hidup dan
orang lain.
Pines & Aronson (Enzmann et al., 1998) mendefinisikan
burnout sebagai 'keadaan fisik, emosional dan' kelelahan mental
yang disebabkan oleh keterlibatan jangka panjang dalam situasi
14 - Burnout Konselor