Page 23 - Burnout Konselor
P. 23
Burnout pribadi didefinisikan sebagai keadaan fisik dan
psikologis yang mengalami kelelahan berkepanjangan, yang
dianggap terkait dengan kehidupan konselor sekolah di luar
tempat kerja (Moate et al., 2016). Kristensen et al., (Harrichand
et al., 2021) Burnout terkait pekerjaan didefinisikan sebagai
keadaan kelelahan fisik dan psikologis yang berkepanjangan,
yang dianggap terkait dengan pekerjaan konselor sekolah.
Burnout terkait siswa didefinisikan sebagai keadaan kelelahan
fisik dan psikologis yang berkepanjangan, yang dianggap terkait
dengan pekerjaan konselor sekolah dengan siswa. Burnout
terjadi dalam dua fase: pertama, tuntutan pekerjaan yang ekstrim
menyebabkan usaha yang berkelanjutan dan akhirnya kelelahan;
kedua, kurangnya sumber daya untuk menangani tuntutan-
tuntutan tersebut selanjutnya mengarah pada penarikan diri dan
akhirnya pemutusan hubungan kerja (Demerouti et al., 2001).
Aspek utama yang konsisten dari burnout adalah bahwa
burnout adalah fenomena psikologis terkait dengan stres terkait
pekerjaan (Christina Maslach, 2017). Burnout terjadi ketika
profesional tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri, serta kebutuhan konseli mereka, di lingkungan
bertekanan tinggi. Freudenberger (Kim & Lambie, 2018)
mengidentifikasi gejala umum kelelahan, termasuk perubahan
negatif dalam (a) sikap dan pengambilan keputusan individu; (b)
keadaan fisiologis; (c) mental, emosional, dan kesehatan
perilaku; dan (d) motivasi kerja. Burnout memiliki konsekuensi
yang signifikan, termasuk kesehatan fisik yang terganggu,
peningkatan risiko gangguan kesehatan mental (mis., Depresi,
penyalahgunaan obat-obatan), kinerja pekerjaan yang buruk,
ketidakhadiran, pengurangan pekerjaan, dan harga diri yang
rendah (Christina Maslach & Leiter, 2016).
Kelelahan digambarkan sebagai perasaan tidak mampu
menawarkan diri lagi pada tingkat emosional; depersonalisasi
16 - Burnout Konselor