Page 28 - Burnout Konselor
P. 28

kesejahteraan  konselor  (Schaufeli  &  Bakker,  2004).  Burnout
            merupakan  "respons  berkepanjangan"  terhadap  emosi  dan
            stressor  interpersonal  kronis  pada  pekerjaan,  dan  didefinisikan
            oleh  tiga:  dimensi  kelelahan  emosional,  sinisme,  dan
            ketidakefektifan‖.  Kelelahan  emosional,  mengacu  pada  reaksi
            dasar  perasaan  stres  berlebihan.  Sinisme  berkaitan  dengan
            persepsi  negatif  tentang  lingkungan  atau  pekerjaan,  termasuk
            perasaan  terlepas.  Terakhir,  komponen  ketidakefektifan
            mewakili keyakinan ketidakmampuan profesional seseorang dan
            kurangnya produktivitas (Maslach et al., 2001).
                   Corey dan Corey (Rosenberg & Pace, 2006)menawarkan
            bahwa     mempertimbangkan        burnout    pada     kontinum
            memungkinkan  untuk  dilihat  sebagai  proses  perkembangan
            dengan tingkat gejala yang poin berbeda-beda dalam kehidupan
            profesional  praktisi.  Kestnbaum  (Rosenberg  &  Pace,  2006)
            mencatat  bahwa  burnout  dapat  dilihat  sebagai:  sebuah  proses
            yang pertama-tama ditandai dengan "serangan" akut dan sesaat,
            kemudian fase  gejala yang  lebih lama  disertai dengan:  konflik
            yang  belum  terselesaikan,  upaya  pemulihan,  dan  perjuangan.
            Friedman  (Rosenberg  &  Pace,  2006)  menunjukkan  bahwa
            burnout  terjadi  hanya  sebagai  titik  akhir  dari  proses  yang
            menggabungkan sejumlah gejala yang tercantum di atas.
                   Maslach  &  Jackson  (Bardhoshi  et  al.,  2014)  Kelelahan
            didefinisikan  oleh  tiga  dimensi  inti:  kelelahan  emosional,
            depersonalisasi,  dan  penurunan  prestasi  pribadi,  Kelelahan
            emosional  adalah  aspek  kunci  dari  sindrom  burnout.  Lee  &
            Ashforth  (Bardhoshi  et  al.,  2014)  burnout  adalah  manifestasi
            yang  paling  jelas  dari  sindrom  dan  reaksi  terhadap  tuntutan
            pekerjaan  yang  meningkat,  menghasilkan  rasa  kelebihan  dan
            menguras kapasitas seseorang konselor untuk mempertahankan
            keterlibatan  dengan  konseli.  Merasa  tidak  mampu  merespon
            dengan kebutuhan konseli, konselor mengalami jarak emosional


                                                       Burnout Konselor  -  21
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33