Page 29 - Burnout Konselor
P. 29
dan kognitif yang disengaja dari pekerjaannya. Maslach et al.
(Bardhoshi et al., 2014) upaya untuk membangun jarak antara
diri sendiri dan konseli didefinisikan sebagai depersonalisasi
yaitu berkurangnya prestasi pribadi digambarkan dengan rasa
efektivitas yang terkikis yang dialami konselor yang kelelahan.
Tiga dimensi kunci dari respons ini adalah kelelahan
yang luar biasa, perasaan sinis, dan keterpisahan dari pekerjaan,
dan rasa ketidakefektifan dan kurangnya pencapaian. Arti
penting dari model tiga dimensi ini adalah bahwa itu jelas
menempatkan pengalaman stres individu dalam konteks
lingkungan sosial dan melibatkan konsepsi seseorang tentang
diri dan yang lain. Perspektif sosial yang digunakan konsep
yang melibatkan hubungan interpersonal, yaitu bagaimana orang
memandang dan menanggapi orang lain; ini termasuk
keprihatinan yang terpisah, dehumanisasi dalam pembelaan diri,
dan proses atribusi. Burnout juga membawa konsep motivasi
dan emosi (dan terutama mengatasi gairah emosional).
Perspektif klinis juga berurusan dengan motivasi dan emosi,
tetapi membingkai burnout lebih dalam hal gangguan
psikologis, seperti depresi. Dimensi burnout juga digambarkan
sebagai keausan, kehilangan energi, deplesi, kelemahan, dan
kelelahan. Dimensi sinisme awalnya disebut depersonalisasi
(mengingat sifat manusia sebagai pekerjaan jasa), tetapi juga
digambarkan secara negatif atau sikap yang tidak pantas
terhadap konseli, lekas marah, kehilangan idealisme, dan
penarikan diri. Dimensi ketidakefektifan awalnya disebut
pencapaian pribadi yang berkurang, dan juga digambarkan
sebagai penurunan produktivitas atau kemampuan, moral yang
rendah, dan ketidakmampuan untuk mengatasinya. (Christina
Maslach & Leiter, 2016).
Kelelahan mempengaruhi sekitar 39% dari semua mental
konselor kesehatan (Lambie, 2007). Ketidakcocokan antara
22 - Burnout Konselor