Page 24 - Burnout Konselor
P. 24
sebagai jarak sikap terhadap pekerjaan, konseli dan rekan kerja;
dan mengurangi pencapaian pribadi (inefficacy) sebagai
perasaan tidak melakukan tugas secara memadai dan karena
tidak kompeten di tempat kerja. Umumnya, burnout adalah
respon tubuh terhadap kegagalan strategi koping yang biasanya
digunakan individu untuk mengelola stres di tempat kerja
(Marín & Campayo, 2010).
Keirsebilck, & Meyer (Rosenberg & Pace, 2006)
Burnout paling sering ditandai sebagai sindrom kelelahan fisik
dan emosional dihasilkan dari pengembangan konsep diri yang
negatif, sikap kerja yang negatif, dan hilangnya perhatian atau
perasaan untuk konseli. Kekurangan daya tahan fisik dari
burnout biasanya termasuk kronis. Baldwin et al, (Wardle &
Mayorga, 2016) kelelahan adalah sebuah fenomena stres kerja
dan juga merupakan bentuk kesusahan mental yang mungkin
disertai dengan masalah kesehatan fisik. Tekanan mental yang
menyertai kelelahan mungkin termasuk kelelahan terus-
menerus, baik fisik maupun psikologis. Orang yang mengalami
burnout mungkin juga menemukan bahwa sikap negatif
berlimpah dalam kesehariannya kehidupan. Sukacita dalam hal-
hal sederhana tidak lagi dialami. Sakit kepala, ketegangan otot
atau gangguan tidur yang mungkin terjadi sesekali dalam
kehidupan seseorang menjadi kejadian kronis bagi seseorang
yang mengalami burnout.
Burnout sebagai sindrom yang ditandai oleh kelelahan
emosional, depersonalisasi, dan kurangnya prestasi pribadi.
Kelelahan emosional mengacu pada perasaan dikuras secara
emosional oleh kontak seseorang dengan orang lain, dan itu
adalah dimensi utama kelelahan. Depersonalisasi mengacu pada
negatif atau tanggapan yang sangat terpisah terhadap orang-
orang ini, yang merupakan penerima layanan seseorang atau
empati. Konseling sekolah profesional adalah profesi di mana
Burnout Konselor - 17