Page 22 - Burnout Konselor
P. 22
yang menuntut secara emosional. Kelelahan fisik ditandai
dengan energi rendah, kelelahan kronis, dan kelemahan.
Kelelahan emosional, yang kedua komponen burnout, terutama
melibatkan perasaan tidak berdaya, putus asa, dan jebakan.
Kelelahan mental, komponen ketiga, ditandai dengan:
pengembangan sikap negatif terhadap diri sendiri, pekerjaan,
dan kehidupan itu sendiri. Kelelahan fisik, yang didefinisikan
oleh gejala yang berbeda seperti, kelelahan kronis, rawan
kecelakaan, ketegangan otot dan peningkatan kerentanan
terhadap penyakit, disebabkan oleh 'keterlibatan jangka panjang
dalam situasi yang emosional'.
Cherniss (Seçer et al., 2013) mendefinisikan burnout
sebagai penarikan diri individu sebagai reaksi terhadap stres
atau ketidakpuasan yang berlebihan. Potter (Seçer et al.,
2013)menekankan bahwa burnout adalah suatu sindrom dimana
individu tidak melakukan hal-hal sebagaimana adanya tertarik,
mereka dapat mengelola dan melakukan dan itu adalah
hilangnya minat dan keinginan secara umum.
Burnout terjadi ketika profesional tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri, serta kebutuhan klien
mereka, di lingkungan bertekanan tinggi (Christina Maslach,
2017). Freudenberger (Kim & Lambie, 2018) mengidentifikasi
gejala umum burnout, termasuk perubahan negatif dalam (a)
sikap dan pengambilan keputusan individu; (b) keadaan
fisiologis; (c) mental, emosional, dan kesehatan perilaku; dan
(d) motivasi kerja. Burnout memiliki konsekuensi yang
signifikan, termasuk kesehatan fisik yang terganggu,
peningkatan risiko gangguan kesehatan mental (mis., Depresi,
penyalahgunaan zat), kinerja pekerjaan yang buruk,
ketidakhadiran, pengurangan pekerjaan, dan harga diri yang
rendah (Christina Maslach & Leiter, 2016).
Burnout Konselor - 15