Page 53 - Burnout Konselor
P. 53
sekolah dapat menjadi stressor yang menyebabkan kelelahan di
antara konselor sekolah
Mirvis et al (Ibikunle et al., 2012) Penting untuk
mengidentifikasi faktor yang menyebabkan burnout, kenali
siapa yang menderitanya dan menerapkan teknik pencegahan
untuk membendungnya sindrom dan stres di tempat kerja. Gaji
dan penghargaan yang memuaskan, iklim kerja, peluang
kemajuan, derajat menurunnya tingkat kesehatan psikologis dan
fisik dari stres kerja adalah prediktor utama dari emosi
kelelahan. Ketidakpuasan kerja, berkurangnya efikasi diri, dan
rendahnya tingkat dukungan rekan kerja di tempat kerja
khususnya dapat menyebabkan tingkat sinisme yang lebih tinggi
(Schaufeli et al., 2008).
Gejala burnout sebagian dapat dijelaskan oleh beberapa
ciri kepribadian (perfeksionisme, idealisasi dukungan, promosi
diri, ketidakmampuan untuk mengatakan "tidak", menolak untuk
berbagi bagian dari tuntutan pekerjaan, harapan dan tindakan
yang tidak realistis yang diambil, dll.) dan beberapa faktor
eksternal: organisasi kerja yang buruk, persiapan yang tidak
memadai untuk pekerjaan nyata, kurangnya dukungan
organisasi, dan isolasi profesional.
Bakker & Demerouti (Bakker et al., 2014)
mengklasifikasikan anteseden burnout dan keterlibatan kerja
dalam dua kategori utama yang mempengaruhi burnout yaitu
faktor situasional (mis., kelebihan kerja, otonomi kerja) dan
faktor individu (mis., neuroticism, self-efficacy).
1. Faktor Situasional
Lee & Ashforth (Bakker et al., 2014) menunjukkan
bahwa tuntutan pekerjaan lebih banyak prediktor penting
burnout daripada (kurangnya) sumber daya pekerjaan. Tuntutan
pekerjaan adalah aspek dari pekerjaan yang membutuhkan
upaya fisik, emosional, atau kognitif yang berkelanjutan. Tidak
46 - Burnout Konselor