Page 63 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 63
Lastaria, M.Pd.
Kamungkinan sundur bulau jaman huran te tau
mandarian je talu papa je handak mawi arep.
Balalu tatambate raung bana melai pulau
Lampahen hete balalu hulek raunge pules kaputar
bentuk danum.
Artinya:
Singkat cerita, petinya lalu jatuh kearah barat. Lalu
petinya bergolong turun ke sungai lalu berangkat
kearah barat mencari kedua istrinya yang lari tadi
karena ketakutan. Peti si mati itu jalan begitu cepat
mengejar kedua istrinya. Ketika istrinya melihat
peti suaminya mengejar mereka dan sudah dekat
lalu dilemparkan-nya sebuah sundur bulau/sisir
kecil ke depan peti suaminya. Karena menurut
mereka sundur bulau/sisir kecil zaman dulu dapat
melindungi mereka dari bahaya. Terbukti ketika ia
melemparkan sundur bulau/sisir kecil lalu peti
suaminya berputar di tengah sungai dekat pulau
Lampahen.
B. Nilai Budaya dalam Hubungan Manusia dengan Alam
Nilai budaya dalam sastra daerah Kalimantan tengah “legenda
Kapuas” terdapat cerita-cerita yang memasalahkan alam. Meskipun
demikian, alam tidak selalu dijadikan tema tokoh dalam ceritanya.
Alam ditampilkan berupa deskripsi atau keterangan pelengkap untuk
mendukung lakun para tokoh cerita.
1. Pemanfaatan Alam
Alam sebagai lingkungan hidup dengan segala flora dan faunanya
memberi manfaat kepada manusia. Hal itu menunjukkan bahwa
manusia nyaris tidak dapat lepas dari alam sekelilingnya. Di
dalam cerita rakyat Kalimantan Tengah berusaha memanfaatkan
lingkungan alam sebagai sumber kehidupannya. Lingkungan
54