Page 65 - Sastra Lisan dan Nilai Budaya Dayak Ngaju
P. 65
Lastaria, M.Pd.
lebih baik jalan sedikit-sedikit. Tiba-tiba mereka
berdua sampai di pinggir sungai langsung masuk
perahu. Setelah itu ia berusaha mendayung
perahunya cepat-cepat tapi keenam gadis tadi tetap
berusaha mengejarnya. Ketika ia melihat keenam
gadis itu sudah dekat mengejarnya terpaksa ia
membalik perahunya, lalu mereka berdua hanyut
sampai sebuah kampung yang kecil.
b. Dalam cerita “Sawe Bane Mamantung Mahangkang”
dikisahkan bahwa sepasang Sawe Bane hanya berjalan kaki
pulang ke kampungnya dan melewati hutan belantar. Lebar
jalan yang mereka lewati hanya setapak, seperti dalam kutipan
di bawah ini.
Balalu ewen due manyadia pakakas je handak
imbite buli. Pas andau sawah ewen due tulak buli
mananjung mahapan pai bewei awi jatun ati alat
beken bara mananjung mangkalau jalan satapak
je ingaliling parak kayu labat. Tanjung
mangguang leka istirahat akan umum, bahut
sakitar tanjung jandau haru sampai.
Artinya:
Lalu mereka berdua menyedia peralatan yang mau
mereka bawa pulang. Ketika pagi hari mereka
berdua berangkat pulang dengan berjalan kaki
karena tidak ada alat lain kecuali jalan kaki
melewati jalan setapak yang dikelilingi hutan
belantara. Perjalanan menuju tempat peristirahatan
umum, biasanya sekitar sehari baru sampai.
56