Page 114 - CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah
P. 114

kenyataan  dengan  yang  diharapkan.  Sifat  dan  karakter  manusia  di
            dunia  itu  beraneka  ragam.  Akan  tetapi  sebagai  manusia  bisa
            berusaha  untuk  selalu  berbuat  baik,  terbuka  untuk  saling
            memaafkan,  tidak  mengancam  atau  merugikan  orang  lain.  Raihlah
            sesuatu sesuai kemampuan, bersyukur atas kenyataan yang Tuhan
            anugerahkan  kepada  kita.  Sikap  seperti  itu  yang  dipegang  dalam
            hidupnya dan ditularkan kepada putra, keluarga dan orang lain.
                 Musim  berganti,  masa  paceklik  pun  dialami  daerah  Tewah
            Kapuas,  hampir  sepanjang  aliran  sungai  Kahayan.  Hasil  pertanian,
            perkebunan, menurun. Muncul penyakit mewabah. Karena sensitif
            dengan keadaan, tak terhindari kejahatan pun merajalela. Nyai Balau

            dan  suami  bekerja  keras,  membantu  penduduk  yang  banyak
            memerlukan bantuan. Terutama bahan makanan dan obat, ramuan
            herbal  yang  mereka  perlukan.  Nyai  Balau  sangat  mempedulikan
            nasib rakyat. Kepiwaianya menganyam yang sudah ditularkan kepada
            perempuan  di  kampung  di  daerahnya,  bisa  mereka  praktikan  dan
            kembangkan  yang  hasilnya  bisa  ditukar  dengan  barang  lain  yang
            diperlukan.  Dengan  demikian  turut  membantu  kebutuhan
            keluarganya.  Di  tengah  kepedulian  dan  empatinya  kepada
            masyarakat Tewah, di sisi lain ancaman bahaya mengintai keluarga
            Nyai Balau.
                 Waktu sudah senja, Nyai Balau belum melihat putranya ada di
            rumah. Pagi hari Hanyi pamit bermain ke sungai dan ke tepi bukit.
            Dia bersama temannya menangkap ikan dan mencari buah-buahan.
            Nyai Balau mengizinkan, tetapi sampai senja dia belum pulang. Nyai
            Balau  bercerita  dengan  suaminya.  Mereka  mencari  putranya,
            menanyakan  kepada  teman  putranya  yang  pagi  tadi  bermain

            bersama.  Namun,  tidak  ada  yang  mengetahuinya.  Tetangga,
            penduduk  sekitar  ikut  mencari  Hanyi  hingga  larut  malam.  Sampai
            esok harinya putra belum juga ditemukan. Nyai Balau dan suaminya



                               CERITAKU; Cerita Rakyat Kalimantan Tengah | 103
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119