Page 22 - Huma Betang Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kalimantan Tengah
P. 22

dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-pola
               perilaku sejalan dengan tuntutan sosial-budaya yang ada di
               sekitarnya.  Kegagalan  dalam  memenuhi  tuntutan  sosial-
               budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya.
               Lingkungan  sosial-budaya  yang  melatarbelakangi  dan
               melingkupi individu  berbeda-beda sehingga  menyebabkan
               perbedaan  pula  dalam  proses  pembentukan  perilaku  dan
               kepribadian individu yang bersangkutan. Apabila perbedaan
               dalam  sosial-budaya  ini  tidak  “dijembatani”,  maka  tidak
               mustahil  akan  timbul  konflik  internal  maupun  eksternal,
               yang  pada  akhirnya  dapat  menghambat  terhadap  proses
               perkembangan  pribadi  dan  perilaku  individu  yang
               besangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
                   Dalam  proses  konseling  akan  terjadi  komunikasi
               interpersonal antara konselor dengan klien, yang mungkin
               antara konselor dan klien memiliki latar sosial dan budaya
               yang   berbeda.   Pederson   dalam   Prayitno   (2003)
               mengemukakan  lima  macam  sumber  hambatan  yang
               mungkin  timbul  dalam  komunikasi  sosial  dan  penyesuain
               diri  antar  budaya,  yaitu:  (a)  perbedaan  bahasa;  (b)
               komunikasi  non-verbal;  (c)  stereotipe;  (d)  kecenderungan
               menilai; dan (e) kecemasan. Kurangnya penguasaan bahasa
               yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi dapat
               menimbulkan  kesalahpahaman.  Bahasa  non-verbal  pun
               sering kali memiliki makna yang berbeda-beda, dan bahkan
               mungkin    bertolak   belakang.   Stereotipe   cenderung
               menyamaratakan sifat-sifat individu atau golongan tertentu
               berdasarkan  prasangka  subyektif  (social  prejudice)  yang
               biasanya  tidak  tepat.  Penilaian  terhadap  orang  lain
               disamping dapat menghasilkan penilaian positif tetapi tidak
               sedikit pula menimbulkan reaksi-reaksi negatif. Kecemasan
               muncul  ketika  seorang  individu  memasuki  lingkungan
               budaya  lain  yang  unsur-unsurnya  dirasakan  asing.


                                                         Huma Betang | 11
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27