Page 95 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 95

Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal

            berpegang  teguh kepada keyakinan  bahwa akal  merupakan
            fakultas spiritual yang paling tinggi di samping paling dihargai
            dari sudut pandang agama, karena akal dapat menjadi alat untuk
            menemukan atau  sekurang-kurangnya untuk  membuktikan
            kebenaran. Keberatan  itu adalah sah  dari  sudut pandang
            rasional. Namun, dari sudut pandang spiritual, argumen bahwa
            akal  tidak  dapat  mengantarkan seseorang untuk  mencapai
            taaf terdekat dengan Allah juga dapat dibenarkan. Untuk ini,
            dapat diambil titik tolak dari defisni ‘aql, misalnya menurut
            Asy-Syafi‘i dan Abi ‘Abdillah dari Mujahid bahwa akal adalah
            alat untuk membedakan baik-buruk, benar-salah (al-‘aql alat
            at-tamyiz), atau definisi Abi al-‘Abbas al-Qalansi bahwa akal
            adalah  kekuatan untuk  membedakan (al-‘aql quwwat at-
            tamyiz) baik-buruk, benar-salah, dan semacamnya. Juga dapat
            diambil pendapat bahwa akal adalah sesuatu yang dengannya
            diketahui yang benar (al-h}aq) dari yang salah (al-batil). (Abu

            al-Hasan ‘Ali Ahmad Al-Wahidi) Dari definisi-definisi di atas,
            terlihat  jelas bahwa dalam  akal  masih  terkandung dualitas-
            dualitas,  kendatipun  hanya  merupakan  dualitas  konseptual.
            Dalam pandangan spiritual, seseorang yang ingin mendekat
            kepada atau  menyatu  denganAllah,  Zat Yang  Mahaesa,  ia
            harus meninggalkan  multiplisitas  dan dualitas-dualitas,  dan
            memusatkan  diri  pada kesatuan,  yakni  dengan  memandang
            bahwa semuanya satu dan berasal dari Yang Esa.
                Al-Qur’an  maupun  hadis  menggunakan  istilah  ‘aql ini
            untuk menyampaikan pengertian tertentu. Kata yang berakar
            pada  ‘aql di dalam  al-Qur’an  berjumlah 49 kata,  dan selalu
            dalam  bentuk  verbal.  Selalu dalam  bentuk  verbal  itu  boleh
            jadi memiliki  rahasia  tertentu,  misalnya  bahwa  akal  itu
            tidak boleh berhenti bekerja untuk menjamin dinamika dan
            berlangsungnya  kehidupan manusia,  sekurang-kurangnya
            dinamika kehidupan spiritualnya. Akal dalam dunia spiritual
            (makrokosmos),  yang  dalam  filsafat  Islam  menjadi  simbol
            malaikat  atau jiwa-jiwa universal, misalnya, tidak  boleh
            berhenti bekerja, untuk  menjamin pemeliharaan  Allah


             88
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100