Page 99 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 99
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
menyatakan seseorang cerdas, maka sebutan itu kesannya
hanyalah sebagian dari personalitas orang yang dimaksud.
Bagaimanapun, hati adalah fakutas spiritual manusia,
atau sekurang-kurangnya dipandang sebagai bagian dari
kepribadian seseorang. Di bawah ini akan dibahas berturut-
turut Pengertian hati, keadaan-keadaan hati, dan bagaimana
memelihara hati.
Al-Qur’an menyebut menyebut hati dengan tiga terma
populer, yaitu al-qalb- al-qulub, as-sadr-as-s}udur serta al-
fu’ad-al-af’idah. Sebagian ada yang memberikan tambahan
al-lubb -al-albab untuk hati, seperti dalam frase ulu al-albab.
Kata qalb dengan berbagai variasinya sekurang-kurangnya
112 kali. (Yunasril Ali: 2002) Kata-kata itu dengan sendirinya
dapat dijadikan bahan utama untuk memahami perspektif
al-Qur’an mengenai hati sebagai salah satu fakultas spiritual
manusia.
Dari segi bahasa, qalb (kata benda untuk qalaba)
berarti hati, lubuk hati, jantung, inti, kekuatan, semangat
keberanian. Qalb juga dimaknai akal, istilah yang oleh
psikologi biasanya dibedakan dari hati. Sementara itu, akar
kata qalaba mengandung pengertian antara lain merubah,
membalikkan, menjadikan yang bat}in menjadi zahir,
menumbangkan, mempertimbangkan, terbalik, dan lain-
lain (Munawwir, A.W: 1984) Sebagian besar, kalau bukan
seluruh, penulis spiritualitas merujuk kepada makna
bahasa dari qalb ini, dan juga menjadikan qalb ini sebagai
terma utama untuk hati, dibandingkan dengan shadr atau
fu’ad. (Yunasril Ali: 2002) Sadr (bahasa Indonesia, dada)
berarti bagian atas atau depan dari segala sesuatu, dada,
permulaan, buah dada. Sadr juga dimaknai sama dengan
fu’ad. Sedangkan kata fu’ad itu sendiri berarti hati, akal,
pikiran. Munawwir, A.W, 1984: 821) Dengan demikian,
berdasarkan pengertian bahasa, qalb, sadr, dan fu’ad
merujuk kepada substansi yang sama. Oleh karenanya, para
pengarang menganalisis perbedaan sudut tinjauan untuk
92