Page 97 - Bimbingan Spiritual Logoterapi Kearifan Lokal
P. 97
Bimbingan Spiritual: Logoterapi Kearifan Lokal
salah satu fungsi hati (heart, qalb). (Abdullah Yusuf Ali: 1989)
Dengan mengembangkan akal dan keterampilan, manusia
dapat menciptakan peradaban material yang mengagumkan;
namun, dalam pengembangan itu manusia tidak boleh
mengabaikan persoalan moral, karena kemajuan peradaban
material itu tidak akan dapat menyelamatkan masyarakat
dari hukum moral Allah. Namun, di sisi lain, menurut
Yusuf Ali, salah satu dari tiga faktor yang menjerumuskan
manusia kepada kesesatan adalah kesalahan inteligensi
(the defect of intelligence) atau kelalaian (carelesness). Yang
lain adalah karena pengaruh kejahatan setan (misled or
deceived by evil spirit), dan karena mengikuti nafsu (selfish
desire). Akal merupakan alat penalaran (reasoning) yang
dapat dipergunakan untuk memahami makna sebenarnya
dari kebaikan dan keburukan serta perbedaan keduanya.
(Akal yang dangkal tidak dapat memahami kebijaksanaan
dan kebaikan Allah. Akan demikian hanya melihat sepintas
ketidakteraturan dalam ciptaan.
Dalam komentar-komnetar di atas, Yusuf Ali tampak
tidak tertarik dengan spekulasi kosmologis dalam filsafat
yang memberi tekanan pada makna akal dalam kosmologi
ruhani, baik sebagai wujud-wujud turunan dari Wujud
Pertama, maupun dalam pengertian malaikat-malaikat. Yusuf
Ali, sebaliknya menekankan akal dalam pengertian inteligensi
dalam diri manusia, atau dalam tataran mikrokosmik.
Kendatipun perhatiannya pada tataran mikrokosmik, Yusuf
Ali menekankan pula hubungan akal dengan Tuhan, di mana
ia menyatakan bahwa akal atau inteligensi adalah anugerah
Allah, sama seperti eksistensi-eksistensi lainnya berupa
fakultas-fakultas spiritual dalam diri manusia.
Dalam hubungannya dengan fakultas hati, menurut
Yusuf Ali, akal merupakan bagian dari hati, sehingga akal
dianggap menjadi salah satu fungsi hati. Dengan demikian,
jika disimpulkan bahwa akal merupakan fakultas spiritual
untuk mencapai kebijaksanaan (widom, al-hikmah), maka
90