Page 39 - Model Pembelajaran Kwu-Kop
P. 39

merupakan  bahan  praktek  untuk  siswa  dengan  memperhatikan
                           kompetensi  yang  harus  dicapai.  Dengan  demikian  hasil  praktek
                           dari siswa harus merupakan barang atau jasa yang layak untuk
                           dijual. Hasil penjualan ini kemudian digunakan untuk membiayai
                           praktek selanjutnya serta pembiayaan proses pembelajaran pada
                           umumnya.  Dengan  pola  ini  sekolah  dapat  pula  bekerja  sama
                           dengan  industri  untuk  memenuhi  kebutuhan  karyawan  bagi
                           industri bersangkutan.
                                Menurut  Heru  Subroto  (Depdiknas,  2008:54),  sekolah
                           model  produksi  merupakan  pengembangan  lebih  lanjut  dari
                           sekolah  kejuruan  dan  dibedakan  menjadi  3  model  dasar  yaitu,
                           sekolah  produksi  sederhana,    sekolah  produksi  yang
                           berkembang,  dan  sekolah  produksi  yang  berkembang  dalam
                           bentuk pabrik tempat belajar.
                           a.  Sekolah  produksi  sederhana  adalah  sekolah  produksi  yang
                               dilaksanakan  dengan  bentuk  sederhana  yang  bersifat
                               mendasar.
                                      Ciri khas model ini mengacu pada ciri-ciri organisasi
                               pada  suatu  sekolah.  Antara  sekolah  produksi  dan  kegiatan
                               pendidikan  tercakup  dalam  lembaga  dan  bentuk  organisasi
                               ditentukan  oleh  peraturan  tentang  persekolahan  yang
                               birokratis.  Sekolah  macam  ini  dilengkapi  dengan  bengkel
                               atau  suatu  bangunan  gedung  untuk  melaksanakan
                               kegiatannya.  Dilihat  dari  kapasitas  perusahaan  ini  setaraf
                               dengan perusahaan dengan pekerjaan tangan.
                           b.  Sekolah    produksi   yang    berkembang     (training   and
                               production),  pelaksanaan  pembelajaran  ini    dengan
                               menggabungkan antara kegiatan pendidikan dan produksi.
                                    Sekolah  semacam  ini  dilengkapi  dengan  bengkel  untuk
                               pendidikan  dan  bengkel  untuk  produksi.  Taraf  simulasinya
                               setingkat  dengan  perusahaan  manufaktur.  Sekolah  ini  tidak
                               terikat  dengan  peraturan  sekolah  yang  birokratis,  sehingga
                               lebih cenderung bebas.



                           30
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44