Page 40 - Model Pembelajaran Kwu-Kop
P. 40

c.  Sekolah  produksi  yang  berkembang  dalam  bentuk  pabrik
                 tempat belajar (Production Training Coorporation).
                      Model  ini  disebut  dengan  model  teaching  factory.
                 Penyelenggaraan model ini memadukan sepenuhnya antara
                 belajar dan bekerja. Bentuk organisasinya menunjukkan sifat
                 seperti  perusahaan,  tarafnya  setingkat  dengan  pembuatan
                 barang  jadi  yang  modern.  Tenaga  pengajarnya  terdiri  dari
                 guru-guru  yang  kompeten,  berminat,  dan  berbekal  ilmu
                 pendidikan.  Sekolah  ini  didirikan  karena  mempunyai  kaitan
                 dengan  kerangka  strategi  pengembangan  yang  berskala
                 besar. Teaching factory merupakan salah satu inovasi dalam
                 upaya  pemberdayaan  SMK  agar  lebih  bermutu.  Prinsip  ini
                 menempatkan  SMK  selain  sebagai  penghasil  lulusan  yang
                 merupakan  calon  tenaga  kerja  yang  handal  dan  kompeten
                 juga berperan sebagai penghasil produk maupun jasa yang
                 layak jual.

                  Model    pembelajaran     Kwu-Kop     merupakan      model
            pembelajaran  berbasis  proyek  (Project  Based  Learning),  yaitu
            proyek kelompok dan direncanakan, dilaksanakan dalam jangka
            waktu  tertentu,  menghasilkan  sebuah  produk,  yang  hasilnya
            kemudian  dipresentasikan.  Dengan  prinsip  ini  SMK  dapat
            mengembangkan  Koperasi  sekolah  untuk  unit  usaha  baik
            penghasil  produk  maupun  jasa  yang  mampu  menambah
            penghasilan  sekolah  dan  mampu  memenuhi  kebutuhan
            masyarakat.

             D. Tuntutan Pembelajaran SMK

                  Seperti   telah    disebutkan,   menjelang     tahun    2020
            perekonomian  Indonesia  akan  berubah  dan  berkembang  ke  arah
            perekonomian  global,  sehingga  perusahaan  dan  industri  dituntut
            untuk  mampu  bersaing  di  pasar  regional  maupun  global.  Oleh



                                                                            31
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45