Page 41 - Model Pembelajaran Kwu-Kop
P. 41
karena itu Indonesia harus mampu mengelola dan
mengembangkan berbagai sumber daya yang ada dengan baik,
melalui program jangka panjang.
Perlu upaya peningkatan nilai tambah pada sumber daya
manusia yang dimaksudkan di atas, yaitu dengan cara
meningkatkan keterampilan dan keahlian generasi muda Indonesia
yang akan memasuki dunia kerja dan melatih ulang serta
meningkatkan keterampilan dan keahlian bagi mereka yang sudah
bekerja agar tetap selaras dengan perkembangan teknologi dan
perubahan pasar. Untuk dapat mencapai tujuan ini, keterlibatan
dunia industri harus dikembangkan dalam menetapkan berbagai
standar keahlian, pengembangan kurikulum dan kebijakan
pengelolaan sistem pendidikan. Berdasarkan kebijakan Link &
Match yang tengah diterapkan oleh Depdiknas, diperlukan pula
rencana pelaksanaan kebijakan melalui pengembangan sistem
”pelatihan berbasis kompetensi” (Competence Based Training) di
Indonesia serta tindak lanjutnya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) pada SMK, PSG sebagai model penyelenggaraan
pendidikan kejuruan yang dalam perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan siswa merupakan kerja sama antara dunia kerja degan
sekolah. Implementasi dari SMK yang berorientasi pada dunia
kerja, didasarkan kepada kebijakan link and match. Dalam
penyelenggaraan pendidikan, link and match berarti para pelaku
pendidikan harus mengubah mindset dalam penyelenggaraan
pendidikan, dari penyelenggaraan pendidikan yang mengutamakan
aspek kognitif dan terlepas dari keterkaitan dunia kerja, menuju
sistem pendidikan yang membentuk kompetensi komprehensif
(kognitif, psikomotorik, dan afektif) dan adanya keterkaitan lulusan
dengan dunia kerja.
Mendikbud telah menyatakan bahwa kebijakan keterkaiatan
dan kesepadanan (Link & Match) bukan hanya merupakan usaha
32