Page 38 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 38
Keindahan bentuk burung enggang dan ragam hias Dayak
Iban baik dari segi visual maupun filosofis mewakili konsep
penciptaan yang menekankan pada penggambaran sifat-sifat
keindahan, kehidupan, ketenangan, keseimbangan, dan kesetiaan
(Sari, 2017). Dr. Budi Suryadi (Nadela, 2018) Burung Enggang,
yaitu burung yang dianggap keramat oleh masyarakat Dayak.
Burung Enggang tidak boleh dimakan atau diburu. Jika ada
burung yang mati, maka bangkainya tidak akan dibuang. Paruh
dan bulunya hanya boleh diambil pada enggang yang sudah mati
saja.
Taihuttu (Wong & Santosa, 2014) burung enggang
merupakan satwa Kalimantan yang sakral. Orang Dayak
yakin enggang merupakan satwa yang diturunkan dari nirwana
oleh Jubata sehingga merupakan rajanya burung. Enggang
menggambarkan karakteristik berwibawa, tangguh, mulia dan
kharismatik. Orang Dayak keturunan bangsawan yang pernah
melakukan ngayau (penggal kepala) yang boleh menggunakan
enggang sebagai tato. Menurut masyarakat suku Dayak tertentu
burung enggang merupakan kehidupan, kesetiaan, perdamaian
dan kepemimpinan. Banyaknya artefak berbentuk burung
enggang yang memiliki nilai historis dan makna filosofis pada
tradisi kesenian Dayak seperti lukisan dinding, seni ukir, motif
anyaman dan busana adat menunjukkan suatu indentitas
kebudayaan (Legi, 2018).
2.5. Simbol Burung Enggang Pada Batik Suku Dayak Kalimantan
Tengah
Motif batik mempunyai filosofi dan maknanya yang tidak
sama satu dengan yang lain. Kebanyakan masing-masing wilayah
yang terdapat di Indonesia mempunyai motif batik tertentu yang
bersumber pada wilayah asalnya. Corak tekstil batik diciptakan
bersumber pada kepercayaan lokal masyarakat. Terdapat sebagian
Makna Sosial Burung Enggang dalam Batik Masyarakat Dayak... | 25