Page 43 - Makna Sosial Burung Enggang
P. 43
Perilaku hanyalah cara istimewa seorang aktor untuk bereaksi
terhadap interpretasi situasi. Oleh karena itu tidak untuk diperiksa
atau diprediksi dari pengetahuan sebelumnya tentang bagaimana
aktor umumnya menanggapi situasi tertentu. Ini tidak mungkin
karena setiap pertemuan berbeda dari yang lain (dan karenanya
unik). Memahami perilaku sosial membutuhkan perspektif
interpretatif yang mengkaji bagaimana perilaku berubah, tidak
dapat diprediksi, dan unik untuk setiap pertemuan sosial.
Ketiga premis ini, secara bersama-sama, mewakili koreksi
penting untuk analisis variabel strukturalis yang dominan.
Manusia memainkan peran aktif dalam penciptaan makna dan
sangat penting untuk membuat tindakan dan perilaku aktor
sejalan dengan proses penafsiran ini untuk pemahaman yang akurat
tentang kehidupan kelompok manusia. Pengakuan ini bahwa
manusia bukan sekadar melakukan aksi pasif yang menunjukkan
kekuatan sosial yang lebih besar, tetapi bersifat interpretatif,
masyarakat sebagai agen musyawarah yang mampu melakukan
tindakan secara pribadi dan bersama yang bersifat formatif dan
menentukan perilaku manusia adalah salah satu yang penting.
Blumer (Harris, 2000) menyatakan bahwa interaksionisme
simbolik bertentangan dengan bentuk analisis pertama karena
mengharuskan sosiolog untuk tidak memprioritaskan definisi
formal dan operasionalisasi kesetaraan mereka sendiri, tetapi pada
makna dan ukuran kesetaraan yang muncul dan benar-benar
digunakan oleh orang-orang dalam kehidupan seharihari mereka.
Jika tujuan penelitian seseorang adalah untuk memahami dan
menjelaskan perilaku manusia, maka tugas pertama yang harus
dilakukan adalah menyelidiki makna yang dimiliki sesuatu
bagi mereka, karena mereka akan bertindak berdasarkan makna
tersebut. Interaksi simbolik memahami manusia sebagai makhluk
berpikiran yang secara aktif membangun dunia objek yang
bermakna selama interaksi mereka satu sama lain.
30 | Aquarini, Ishomuddin, Vina Salviana DS., M. Fatchurrahman