Page 72 - Penanganan Pasca Panen
P. 72
65
didalamnya. Bagian yang dipanen pada tanaman obat dan rempah bergantung
jenis tanamannya, tujuan pemanenan yaitu dipanen segar atau kering, harga, dan
kualitas. Kebanyakan tujuan pemanenan lebih kepada panen bahan kering dan
telah dipotong-potong menurut standar untuk setiap jenis tanaman obat yang biasa
disebut simplisia (Aziz, 2006) (Gambar 44). Bentuk ini mempunyai harga yang
lebih tinggi dan relatif tahan lama dibandingkan kalau bentuk segar. Tahap-tahap
pengolahan yang dilakukan, tergantung pada jenis bahan yang akan diolah, seperti
akar, daun, bunga, biji, buah, rimpang dan kulit kayu. Secara umum, tahap
pengolahan meliputi sortasi basah, pencucian, pengecilan ukuran, pengeringan,
sortasi kering, pengemasan dan penyimpanan. Untuk mendapatkan simplisia
dengan kualitas yang tinggi, diperlukan suatu tindakan pengamanan dimulai dari
pra panen, pada saat panen dan pascapanen.
Faktor paling kritis yang sangat menentukan dalam pengolahan pascapanen
tanaman obat adalah proses pengeringan. Cara-cara pengeringan harus
disesuaikan dengan jenis bahan tanaman, misalnya daun, bunga, kulit, rimpang,
akar dan buah. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap warna dan aroma dari
produk akhir yang dihasilkan. Tingkat keragaman, kadar kotoran dan kadar air
yang tinggi dari produk akan memberikan kecenderungan yang buruk terhadap
kualitas dan kuantitas karena akan terjadi kerusakan fisik, mekanis, fisiologis dan
mikrobiologis yang semakin besar.
Gambar 44. Simplisia (Sumber: https://
dedaunan.com/mengenal-
berbagai-macam-tanaman-
obat-dan-khasiatnya/)
Pada pengeringan menggunakan matahari langsung, kemungkinan akan
terjadi kontaminasi dari lingkungan, seperti debu, insekta, kotoran burung dan
rodensia. Untuk itu, diperlukan tempat penjemuran yang cukup luas karena bila
tidak luas, kadang-kadang bisa terjadi proses fermentasi bila tidak diperlakukan
secara benar, susut pengeringan lebih besar, suhu tidak dapat dikontrol. Dari segi