Page 121 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 121
Selanjutnya koran Bataviaasche Nieuwsblad secara khusus
menerbitkan artikel yang berupa tanggapan atas ceramah Mr. zwemer
dan Haji Ahmad Dahlan. Dalam menghadapi kesatuan Islam, sebagian
kekuatan zending Kristen dipadukan, yakni pada Protestan dan Missi
Katolik. Jawa Tengah, dari Purbalingga sampai Solo dianggap sebagai
wilayah karya bagi zending Gereja yang diperbaharui. Wilayah zending
di Jawa Tengah ini berpusat di Purbalingga, Purworejo, Kebumen,
Yogyakarta, Solo, Wonosobo, dan Magelang. Karya Zending secara rinci
memiliki 4 pelayanan, yakni 17
1. Pelayanan utama dengan menyiarkan ajaran Kristen langsung
melalui Khotbah,
2. Pelayanan bantuan medis yang diwujudkan dalam berbagai
rumah sakit dan rumah sakit pembantu,
3. Pendidikan yang diberikan dalam sejumlah sekolah zending,
4. Pelayanan bahasa yang bertugas menyebarluaskan ajaran
Kristen dalam bahasa daerah dan dalam bahasa Belanda.
Apa yang dilakukan oleh Islam terhadap propaganda sistematis
zending Kristen ini? Zending bukanlah kegiatan yang bermakna dalam arti
kata sempit karena kebanyakan penduduk Jawa Tengah adalah pemeluk
Islam. Terbukti bahwa penduduk yang mengaku beragama Islam di Jawa
Tengah ternyata hanya pernyataan yang berada di atas kertas saja. Bagi
ummat Islam, ada kewajiban untuk mencegah terjadinya kerugian pada
diri mereka. Ini hanya bisa dicapai dengan cara memperdalam ajaran
agamanya. Para pemimpin Islam juga telah mengetahui hal ini dan dari
situlah terjadi kebangkitan Islam di Jawa Tengah.
Kekuatan besar untuk itu berasal dari gerakan Muhammadiyah
yang cabangnya telah berdiri di mana-mana dengan Ahmad Dahlan
sebagai pemimpinnya. Terhadap propaganda zending Kristen, mereka
mengusulkan didirikannya pendidikan Islam untuk mengimbangi
17 Selanjutnya baca artikel yang dimuat dalam koran Bataviaasch Nieuwsblad, 4 Oktober
1922, lembar ke-1, yang berjudul “De Christelijke zending en Islam in Miden Java.”
K.H. Ahmad Dahlan [119]