Page 148 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 148
anggotanya. Ditegaskannya bahwa banyak di antara ummat Islam
yang tidak mengetahui hukum dan aturan-aturan dalam Qur’an, yang
diduga berasal dari kurangnya penerangan dari pihak para guru agama.
Akibatnya, banyak di antara anggota masyarakat mengikuti kebiasaan
hidup yang kurang baik dan menjaga jarak dari Qur’an dan Haditz. Misi
yang diemban oleh organisasi Muhammadiyah adalah akan melakukan
perbaikan.
Dijelaskan pula dalam rapat tersebut bahwa setelah berdiri hampir 20
tahun, Muhammadiyah memiliki 16 ribu anggota dari seluruh Indonesia.
Organisasi ini mempunyai berbagai cabang seperti cabang wanita
Aisiyah, yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan wanita Muslim di
bidang agama; cabang pendidikan untuk pengajaran dengan dasar agama,
cabang propaganda dan cabang Taman Pustaka (perpustakaan). Cabang
Taman Pustaka dibentuk dengan tujuan menyimpan buku yang ditulis
dalam beberapa bahasa dan memperhatikan penyebaran brosur. Dengan
semikian salama 15 tahun keberadaannya, lembaga ini telah membagikan
700 ribu eksemplar buku (brosur) secara gratis kepada masyarakat, yang
dalam jangka waktu ini masih dianggap terlalu sedikit dibandingkan
dengan jumlah penduduk Islam Indonesia sebanyak 36 juta jiwa.
Orang beranggapan bahwa kas organisasi sangat kuat. Namun hal
ini tidak benar. Mereka bisa menutup semua biaya ini berkat sumbangan
para anggota, yang menegaskan bahwa mereka melaksanakan pekerjaan
yang baik untuk melayani Tuhan. Dalam kondisi demikian keyakinan
dilontarkan bahwa apa yang berasal dari Tuhan, juga akan kembali
kepada-Nya. Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam konferensi Taman
Pustaka dibicarakan banyak karya buku yang ditujukan untuk menentang
Islam, seperti terdapat dalam buku karya Dr. Kraemer.
Hadji Iskandar Idris, utusan dari cabang Pekalongan, tampil di
panggung untuk membahas permasalahan Tablig dari Muhammadiyah.
Dia memberitahukan bahwa kata Arab “Tableg” berarti “menyampaikan”
dalam arti menyampaikan persoalan yang menyangkut agama.
[146] K.H. Ahmad Dahlan