Page 155 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 155

gerakan ini dan menunjukkan bahwa perasaan nasionalis mereka masih
                 tebal. Kondisi ini berbeda dengan para pemuda lulusan dari sekolah
                 Muhammadiyah. Dari situ terbukti bahwa sekolah ini bukan merupakan
                 lembaga pendidikan bagi orang-orang bumi putera  melainkan bagi orang
                 pemerintah kolonial atau orang yang masih netral yang memihak kepada
                 pemerintah kolonial.


                 D3. Hizboel Wathan
                 Organisasi kepanduan ini terdiri atas para pemuda Muhammadiyah,
                 khususnya para siswa sekolah Muhammadiyah. Hizboel Wathan
                 terbagi dalam berbagai cabang;  yang perlu dikemukakan di sini adalah
                 mengisahkan tentang cabang sepakbola dan kepanduan. Seperti yang
                 dijelaskan sebelumnya, di berbagai tempat didirikan federasi dari
                 organisasi kepanduan, yang disebut PAPI. Namun hampir tidak dapat
                 dilakukan bagi Hizboel Wathan untuk bergabung dalam  kesatuan itu. Di
                 Yogyakarta, kedudukan pengurus pusat Hizboel Wathan, kepanduan ini
                 menurut keterangan dari pengurus PAPI beberapa kali diundang untuk
                 menghadiri rapat PAPI, akan tetapi mereka tidak pernah memberikan




























                                                                   K.H. Ahmad Dahlan    [153]
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160