Page 77 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 77

D6.  Ruh Gerakan
              Berdasar pandangan, cara hidup, dan kegiatan sosial melalui Muhammadiyah
              yang dilakukan Kiai Ahmad Dahlan yang hingga kini terus berkembang, bisa
              dikaji mengenai model pembaruan Muhammadiyah. Dari sana bisa dimengerti
              ruh gerakan pembaruannya yang secara akademis biasa disebut etika gerakan
              seperti Etika Protestan Max Weber. Gagasan dan kerja sosial Kiai Ahmad
              Dahlan tidak cukup dinisbatkan pada Mohammad Abduh, Rasyid Ridla,
              dan tokoh pembaru Islam lainnya. Penyebutan Muhammadiyah sebagai
              reformasi Islam model Protestan juga kurang memadai atau  kurang tepat,
              karena beberapa fakta sosial yang menunjukkan tidak tumbuhnya akumulasi
              kapital seperti pengalaman pengikut Calvinis, sebaliknya yang menonjol
              dalam kehidupan keseharian warga Muhammadiyah ialah sikap hidup
              sederhana dan kurang semangat memperkaya diri, tapi bersemangat tinggi
              dalam kerja sosial kedermawanan. Jika didapati banyak pengusaha yang
              aktif dalam gerakan ini, lebih disebabkan kesesuaian pola kehidupan rasional
              dan sistematis, seperti halnya partisipasi kaum intelektual di dalamnya.
                 Karena itu perlu dicari terma atau simbol dan pemberian label atau nama
              bagi gerakan yang dirintis Kiai Ahmad Dahlan. Salah satu tujuan akademis
              dari usaha demikian ialah ditemukannya sebuah fenomena baru yang berbeda
              dari model Protestan. Selain dipastikan Kiai Ahmad Dahlan belum dan
              tidak membaca karya-karya Max Weber yang Weber sendiri belum pernah
              berkunjung ke negeri ini, banyak gagasan dan fakta empirik yang berbeda
              dari fakta empirik kaum Calvinis dan warga Protestan. Dari usaha demikian
              pengalaman kerja sosial Muhammadiyah yang didasari tafsir atas Alquran
              bisa ditempatkan sebagai studi baru tentang gerakan keagamaan di Asia yang
              khas dan unik.
                 Beberapa kemungkinan pilihan pemberian label bagi gerakan Kiai
              Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah bisa dikemukakan  dalam uraian
              berikut. Penyebutan beberapa pilihan label akademis di bawah ini memang
              masih perlu dikaji lebih lanjut. Dari sini para ahli Sosiologi khususnya
              Sosiologi Agama bisa dilibatkan dalam melakukan studi lebih lanjut sehingga



                                                                    K.H. Ahmad Dahlan    [75]
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82