Page 91 - K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923)
P. 91
G1. Dakwah Kultural Kecakapan Hidup 41
Di abad kedua usia gerakan, Muhammadiyah sudah waktunya mengelola
pengguna jasa amal usaha Muhammadiyah (AUM), baik bidang pendidikan,
kesehatan, atau pun lainnya. Kegiatan Muhammadiyah tidak cukup hanya
melibatkan pengikutnya, tapi perlu mengelola komunitas pengguna jasa
amal usahanya (AUM) yang jika dihitung jumlahnya bisa mencapai 120-
an juta jiwa. Melalui komunitas AUM, disebarkan virus dakwah kecakapan
hidup berbangsa dan bernegara berbasis etika futuris (akhirat).
Tradisi sosio-ritual yang terlembaga dalam ribuan sekolah, tempat
ibadah, rumah sakit, perguruan tinggi, tempat ibadah dan lembaga pengajian.
Virus AUM adalah akar pengembangan hidup berbangsa lebih sejahtera,
taawun (gotong royong), berbasis etika futuris (akhirat) yang lebih memihak
wong cilik sesuai paradigma welas asih pendiri gerakan ini, Kiai Ahmad
Dahlan, sebagaimana kesaksian dr. Soetomo saat meresmikan Rumah Sakit
(poliklinik) PKU Surabaya pada 1924.
Soalnya, bagaimana tradisi sosio-ritual dakwah kecakapan hidup
tersebut bisa menjadi virus kehidupan kebangsaan lebih etis dan bermoral.
Matematika komunitas pengguna jasa amal usaha Muhammadiyah (AUM)
bisa menunjuk angka 100 juta jiwa. Mereka relatif memiliki ikatan emosional
atas rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, perguruan tinggi yang tersebar di
seluruh Nusantara. kah aktivis dan pimpinan gerakan ini memperhitungkan
41). Semula bahasan ini berjudul Pokok Pikiran Penyebaran Virus Dakwah Kultural
Kecakapan Hidup Berbasis Jutaan Pengguna Jasa AUM, disusun dan disampaikan dalam
Semiloka “Revitalisasi Dakwah Kultural Menuju Masyarakat Islam Sebenarnya” untuk
topik “Pendidikan dan Budaya dalam Perspektif Muhammadiyah”, yang diselenggarakan
oleh Lembaga Kebudayaan UM Malang bekerjasama PP LSBO, 5-6 Juni 2015 di UM
Malang. Sebagian gagasan dalam makalah tersebut telah disampaikan dalam seminar
Pra-Muktamar Ke-47 di UM Palangkaraya, 18 April 2015 tema “Strategi Dakwah
Kultural & Dinamisasi Kearifan Lokal”. Naskah ini pernah disampaikan dalam Round
Table Discussion (RTD) Lembaga Kebudayaan PP ‘Aisyiyah tentang Local Genius /
Wisdom; Media Pelaksanaan Program Organisasi 11 April 2015 di Kantor PP ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Sebagian pokok pikiran juga pernah disampaikan dalam acara seminar Pra-
Muktamar yang diselenggarakan Pascasarjana UM Yogyakarta, kemudian pada Pengajian
Pimpinan Pusat Muhammadiyah di UM Tangerang.
K.H. Ahmad Dahlan [89]