Page 217 - Catatan Peradaban Islam
P. 217
menahan dan menangkis usaha penguasaan kembali
kawasan Asia Kecil yang dilakukan oleh Konstantine V (741-
755), penguasa kekuasaan Bizantium, yang memanfaatkan
peluang di tengah kerusuhan yang ditimbulkan kaum
pemberontak tersebut di atas.
Perhatiannya kepada kebudayaan, khususnya di bidang
pemerintahan, sudah tampak sejak perubahannya yang
dilakukan terhadap lambang, bendera, dan panji-panji
kerajaan, dari warna merah yang sebelumnya di pakai pada
dinasti Umayah, menjadi warna hitam. Warna itu juga
berlaku pada baju kebesaran khalifah. Di samping karena
tidak aman di Kufah, kota yang pro Syiah, ibu kota baru yang
ia dirikan dan diberi nama Hasyimiyah di pinggir sungai
Eufrat merupakan karya kultural yang memiliki arti strategis
bagi sebuah rezim baru yang sedang tumbuh.
Masa pemerintahannya yang telah empat tahun telah
membuktikan kemampuannya untuk secara berangsur-
angsur memulihkan keamanan dalam wilayah Islam yang
ketika itu membentang dari perbatasan Thian Shan di
sebelah timur sampai pegunungan Pyrenia di sebelah barat.
Sebelum meninggal di kota yang dibangunnya dalam usia
lebih tiga puluh tahun, ia masih sempat menitipkan wasiat
agar penggantinya kelak adalah saudaranya sendiri, Abu
Ja’far Al-Mansyur.
C. Abu Ja’far Al-Mansur
Humaymah, Yordania, (95 H/ 714 M - Bir Maimun,
Mekah, 159H/755M). Khalifah kedua pada dinasti
Abbasiyah, saudara dari Abu Abbas Assafah, khalifah
pertama. Sebenarnya dialah orang yang merupakan pendiri
dinasti Abasiyah ini. Ia adalah pemuda yang sangat cerdas
dan sangat pandai dalam ketatanegaraan. Di samping itu ia
210 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman