Page 220 - Catatan Peradaban Islam
P. 220

munncul pada masa pemerintahannya dapat dengan segera
               ia  atasi.  Semua  kerusuhan  itu  berhasil  dipadamkannya
               menjelang tahun 760.

                   Dia   dipandang    sebagai   pembangun    sekaligus
               penyempurna  dari  Dinsati  Abbasiah.  Sebagai  pendiri  dan
               pembagun, ia tetap waspada, dan kalau perlu, tanpa segan-
               segan dan sikap tegas ia bertindak keras, bahkan membunuh
               pemimpin-pemimpin  dua  kelompok  yang  dipandang
               berbahaya  yaitu:  pertama,  sisa  keluarga  Umayah,  dinasti
               yang  ditumbangkan,  yang  secara  diam-diam  mencoba
               menggalang kekuatan untuk berusaha kembali mengadakan
               pemberontakan sebagai  usaha  merebut kekuasaan Daulah
               Abbasiyah dan kedua, kaum Syiah yang sebelumnya bahu-
               membahu  dengan  dinasti  yang  sedang  berkuasa  dalam
               menumbangkan  dinasti  Umayah  tetapi  merasa  tidak  puas
               karena  tidak  diikutsertakan  dalam  kekuasaan.  Sebagai
               pembangun,  ia  melihat  jauh  ke  depan  sebuah  khalifah
               Abbasiyah yang memiliki pilar-pilar peradaban yang kikuh.
                   Namanya  menjadi  lebih  terkenal  lagi  ketika  ia
               mendirikan  sebuah  kota  yang  sangat  indah  dan  sulit
               dicarikan tandingannya saat itu. Ia mendirikan sebuah ibu
               kota baru dengan arsitek dan model bangunan yang sangat
               indah menggantikan Hasimiyah pada tahun 145 H/762 M.
               pada mulanya, kota itu ia beri nama Madinah Assalam (kota
               perdamaian).  Tetapi  kemudian  yang  seterusnya  terpakai
               ialah  nama  Persianya,  yaitu  Baghdad  (pemberian  Allah).
               Pembangunan  Baghdad  menyerap  tidak  kurang  dari
               4.883.000 dirham melibatkan 100.000 orang arsitek, tukang,
               dan buruh yang ditangkan dari Suriah, Iran, Iraq, dan daerah-
               daerah lainnya. Imam Abu Hanifah atau Imam Hanafi adalah
               salah  seorang  tokoh  terpenting  yang  terpenting  yang
               diundang  dan  hadir  dalam  peresmian  ibu  kota  tersebut.

                                                 Catatan Peradaban Islam | 213
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225