Page 222 - Catatan Peradaban Islam
P. 222
hidup Al-Mansyur yang sederhana, tidak terbius oleh keme-
gahan yang ada di tangannya.
Pada tahun 159 H/775 M. dalam perjalanan untuk
menunaikan haji ke tanah suci Makkah, di Bir Maimun
menjelang kota Kufah, karena suatu penyakit, ia wafat
setelah memerintah selama 22 tahun. Jenazahnya
dimakamkan dekat Mekah.
D. Al-Mahdi (158-169)
Pendidikan ayahnya, Al-Masur adalah sebuah bukti
nyata bahwa memang Al-mahdi dipersiapkan sebagai
penggantinya. Pendidikan kepahlawanan itulah yang lantas
menumbuhkembangkan sikapnya yang berani dalam
menghadapi permasalahan hidup. Maka uji coba ini
dilakukan Al-Mansur dengan mengirimnya ke Khurasan
untuk menumpas Al-jabar bin Abdul Rahman dengan
kawalan para tentara andalan Al-Mansur. Maka pada tahun
158 ketika Al-Mansyur menunaikan haji dilantiklah Al-
Mahdi sebagai penguasa Abasiyah dan secara resmi ia
kemudian diangkat menjadi khalifah ketika Al-Mansyur
wafat di tengah perjalanan menuju Mekah.
Dalam pemerintahan Abbasiyah, diawali dengan
pembenahan-pembenahan dan penumpasan dari Dinasti
Umayah, maka sampai khalifah Al-Mansur pemerintah
Abbasiyah tidak memberikan banyak hal dalam sumbangan
peradaban. Ini karena peperangan yang berkepanjangan
sehingga negara tidak stabil dan penuh dengan
pemberontakan. Maka dari khalifah Al-Mahdi-lah negara ada
pada kondisi yang stabil dan mantap. Ia dapat
mengendalikan keselamatan Daulah Abasiyah ini. Ia pula
menumpas musuh-musuh dan keuangan yang telah
terjamin. Karena itu zaman pemerintahan Al-Mahdi terkenal
Catatan Peradaban Islam | 215