Page 221 - Catatan Peradaban Islam
P. 221

Tokoh itu pula yang meninggal dalam penjara Al-Mansyur
            (150 H), karena telah membuatnya murka karena penolakan
            Abu Hanifah terhadap beberapa kali permintaan Al-Mansyur
            agar ia menjadi Qadhi atau hakim kerajaan tertinggi.

                 Kecintaan  yang  sangat  besar  pada  ilmu  pengetahuan,
            maka  pada  masa  Al-Masyur  dimulai  penyalinan  literatur
            Iran, India, Yunani dan Suryani secara besar-besaran. Semua
            literatur yang ada diperintahkan kepada seluruh sastrawan
            dan ilmuwan untuk menterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
            Dan untuk itu ia menge-luarkan hadiah yang banyak pada
            setiap  orang  yang  mau  berusaha  keras  mendu-kung
            usahanya  tersebut.  Dan  ia  pun  tidak  memperdulikan
            siapakah yang berusaha tersebut, naik orang Kristen, Yahudi
            maupun Hindu sama sekali. Baginya yang terpenting adalah
            usahanya  tersebut  mampu  menciptakan  dunia  Islam  yang
            maju  karena  ilmu  pengetahuan.  Jurjis  bin  Bakhtisyu
            contohnya, Maha Guru Ketabiban di perguruan Jundihapur
            dan  seorang  Kristen  beraliran  Nestorian,  diangkatnya
            sebagai tabib istana.

                 Di  bidang  ilmu  pengetahuan,  penyusunan  cabang-
            cabang  ilmu,  baik  umum  ataupun  agama  mulai  dilakukan
            dengan serius dan sepenuh hati. Cendikiawan-cendikiawan
            yang berpengaruh dan besar pada masanya pun berlahiran
            susul-me-nyusul,  antara  lain:  Malik  bin  Anas  atau  Imam
            Malik,  Abu  Hanifah,  Abdurrahman  Al-Auja’i,  Sufyan  Ats-
            Tsauri  (para  pembangun  mazhab  hukum)  “Sibawaihi,  Al-
            qisai,  Akhfasy  Al-Kabir,  Khalil  Al-Azadi  (para  ahli
            kebahasaan).  Juga  pada  masanya  berlangsung  kegiatan
            pengumpulan  dan  penyaringan  hadits  karena  di  sana  sini
            karena  terjadi  pemalsuan.  Begitu  pula  ilmu tafsir  semakin
            menunjukkan  perkembangan  pada  masanya.  Semua
            perkembangan dan kemajuan tersebut ditopang oleh sikap

            214 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226