Page 219 - Catatan Peradaban Islam
P. 219
Suatu tragedi terjadi ketika dalam dirinya tumbuh rasa
khawatir bahwa sang panglima besar Abu Muslim apalagi
setelah beberapa laporan bahwa sikap panglima tersebut
mulai angkuh dan beberapa pucuk suratnya tidak digubris
oleh penguasa Khurasan itu, akan muncul sebagai tokoh
yang akan membawa persoalan besar bagi dinasati yang
sedang dibangun ini. Ia mengutus Abu Hamid Al-Harwari,
seorang terpelajar untuk membujuk Abu Muslim supaya
mau datang ke ibu kota dan mau menemuinya. Meskipun
utusan itu diterima dengan congkak, namun panglima
tersebut mau memenuhi panggilan tersebut. Di ibu kota, Abu
Muslim diadili dan dijatuhi hukuaman mati. Ia juga
memadamkan pemberontakan di Khurasan yang dipimpin
oleh Sundbadh, seorang pemuka Mazdaisme (Agama Majusi)
dan simpatisan panatik Abu Muslim.
Dalam berhadapan dengan kaisar Constantine V dari
Bizantium, ia berhasil merebut kembali benteng Malatya,
maju mengusai wilayah Coppadocia, lalu bergerak ke arah
barat dan merampas kembalisisilia. Kalau bukan karena
permohonan damai dari Kaisar Constantine, ia bermaksud
akan melaju ke utara melintasi Pegunungan Taurus dengan
sasaran kawasan Selatan Bosporus. Tujuh tahun masa
damai, yang di kenal sebagai Sevens Years Truce (758-765),
ditebus oleh Byzantium dengan ke harusan membayar upeti
tahunan.
Al-Mansur juga berhasil mengatasi usaha perusuh di
wilayah Khajar- tempat kediaman suku bangsa Slav, asal-
usul bangsa Rusia putih di kawasan utara Kaukasus- yang
mencoba wilayah Georgia dan Armenia. Pada tahun 759 ia
membasmi gerakan Rawindiah, suatu kelompok yang
berkecenderungan sebagai “Syiah Abbasiah”, fanatik kepada
keturunan Abbas. Berbagai macam kerusuhan lainnya yang
212 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman