Page 228 - Catatan Peradaban Islam
P. 228

dimesjid-mesjid dan istana khalifah. Lembaga ini mengalami
               perkembangan  pesat  pada  masa  khalifah  al-Ma’mun.  Di
               berbagai  mesjid  di  kota-kota  besar  Islam  dibuat  ruangan
               baca dan perpustakaan. Ia juga menaruh perhaitan terhadap
               ilmu  kedok-teran.  Pendidikan  dokter  digalakan,  rumah-
               rumah sakit  dan  farmasi  didirikan,  sehingga  pada saat  itu
               kota Baghdad saja memiliki 800 dokter.

                   Puncak kejayaan pemerintahan Bani Abbas berada pada
               masa  khalifah  Harun  Al-Rasyid  dan  putranya,  khalifah  Al-
               Ma’mun yang disebut “Masa keemasan Islam” (The Golden
               Age of Islam). Pada tahun 800 Baghdad telah menjadi kota
               metropolitan dan kota utama bagi dunia Islam, yakni sebagai
               pusat  pendidikan,  ilmu  pengetahuan,  pemikiran  dan
               peradaban  Islam,  serta  pusat  perdagangan,  ekonomi,  dan
               politik, dan telah berpenduduk lebih dari satu juta jiwa.
                   Harun Al-Rasyid seorang raja besar Islam di jaman itu
               dan  hanya  Karel  Agung  (742-814)  di  Eropa  yang  dapat
               menjadi bandingannya. Jasanya dibidang ilmu pengetahuan
               dan pemikiran masih dapat dinikmati sampai sekarang, yaitu
               buku-buku  dalam  berbagai  cabang  ilmu karya  para  ulama
               dan  sarjana  yang  dikembangkan  dan  dihasilkan  ketika  itu
               atas dorongan, rekayasa, dan biaya Harun Al-Rasyid. Setelah
               meninggal,  ia  digantikan  oleh  putranya,  al-Amin  (194-198
               H/809-813 M) dan kemudian al-Ma’mun.
               F.  Al-Ma’mun (Baghdad, 170 H/785 M-218 H/833 M)
                   Khalifah  ke  tujuh  dari  Daulah  Abbasiyyah  nama
               lengkapnya  adalah  Abdul  Abu  Abbas  bin  Ar-Rasyid  Al-
               Ma’mun (Abdullah Al-Ma’mun). Al-Ma’mun merupakan gelar
               kekhalifahannya  dan  berarti  hamba  Allah  yang  dipercaya.
               Gelar yang berbau keagamaan itu diberikan karena khalifah



                                                 Catatan Peradaban Islam | 221
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233