Page 242 - Catatan Peradaban Islam
P. 242

berikut  dipahami  kaum  sufi,  "Bukanlah  kamu  yang
               membunuh  mereka,  tapi  Allah-lah  yang  membunuh  dan
               bukanlah engkau yang melontarkan ketika engkau lontarkan
               (pasir) tapi Allah-lah yang melontarkannya (QS. al-Anfal 17).

                    Disini, sufi melihat persatuan manusia dengan Tuhan.
               Perbuatan manusia adalah perbuatan Tuhan. Bahwa Tuhan
               dekat  bukan  hanya  kepada  manusia,  tapi  juga  kepada
               makhluk  lain sebagaimana  dijelaskan  hadis berikut,  "Pada
               mulanya Aku adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku
               ingin  dikenal.  Maka  Kuciptakan  makhluk,  dan  melalui
               mereka Aku-pun dikenal."
                   Disini  terdapat  paham  bahwa  Tuhan  dan  makhluk
               bersatu,  dan  bukan  manusia  saja  yang  bersatu  dengan
               Tuhan.  Kalau  ayat-ayat  diatas  mengandung  arti  ittihad,
               persatuan  manusia  dengan  Tuhan,  hadits  terakhir  ini
               mengandung  konsep  wahdat  al-wujud,  kesatuan  wujud
               makhluk dengan Tuhan.
                   Demikianlah  ayat-ayat  al-Qur'an  dan  Hadits  Nabi
               menggambarkan  betapa  dekatnya  Tuhan  kepada  manusia
               dan juga kepada makhluk-Nya yang lain. Gambaran serupa
               ini  tidak  memerlukan  pengaruh  dari  luar  agar  seorang
               muslim  dapat  merasakan  kedekatan  Tuhan  itu.  Dengan
               khusuk dan banyak beribadat ia akan merasakan kedekatan
               Tuhan,  lalu  melihat  Tuhan  dengan  mata  hatinya  dan
               akhirnya mengalami persatuan rohnya dengan roh Tuhan;
               dan inilah hakikat tasawuf.
               C.  Jalan Pendekatan Diri Kepada Tuhan

                   Jalan yang ditempuh seseorang untuk sampai ke tingkat
               melihat  Tuhan  dengan  mata  hati  dan  akhirnya  bersatu
               dengan Tuhan demikian panjang dan penuh duri. Bertahun-


                                                 Catatan Peradaban Islam | 235
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247