Page 243 - Catatan Peradaban Islam
P. 243
tahun orang harus menempuh jalan yang sulit itu. Karena itu
hanya sedikit sekali orang yang bisa sampai puncak tujuan
tasawuf. Jalan itu disebut tariqah (bahasa Arab), dan dari
sinilah berasal kata tarekat dalam bahasa Indonesia.
Jalan itu, yang intinya adalah penyucian diri, dibagi
kaum sufi ke dalam stasion-stasion yang dalam bahasa Arab
disebut maqamat -tempat seorang calon sufi menunggu
sambil berusaha keras untuk membersihkan diri agar dapat
melanjutkan perjalanan ke stasion berikutnya. Sebagaimana
telah di sebut diatas penyucian diri diusahakan melalui
ibadat, terutama puasa, shalat, membaca al-Qur'an dan
dzikir. Maka, seoran calon sufi banyak melaksanakan ibadat.
Tujuan semua ibadat dalam Islam ialah mendekatkan diri itu,
terjadilah penyucian diri calon sufi secara berangsur.
Jelas kiranya bahwa usaha penyucian diri, langkah
pertama yang harus dilakukan seseorang adalah tobat dari
dosa-dosanya. Karena itu, stasion pertama dalam tasawuf
adalah tobat. Pada mulanya seorang calon sufi harus tobat
dari dosa-dosa besar yang dilakukannya Kalau ia telah
berhasil dalam hal ini, ia akan tobat dari dosa-dosa kecil,
kemudian dari perbuatan makruh dan selanjutnya dari
perbuatan syubhat. Tobat yang dimaksud adalah taubah
nasuha, yaitu tobat yang membuat orangnya menyesal atas
dosa-dosanya yang lampau dan betul-betul tidak berbuat
dosa lagi walau sekecil apapun. Jelaslah bahwa usaha ini
memakan waktu panjang.
Zuhud. Di stasion ini ia menjauhkan diri dari dunia
materi dan dunia ramai. Ia mengasingkan diri ke tempat
terpencil untuk beribadat, puasa, shalat, membaca al-Qur'an
dan dzikir. Puasanya yang banyak membuat hawa nafsunya
lemah, dan membuat ia tahan lapar dan dahaga. Ia makan
236 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman