Page 252 - Catatan Peradaban Islam
P. 252
lain terjadi dengan hilangnya kesadaran tentang dirinya dan
makhluk lain. Sebenarnya dirinya tetap ada, demikian pula
makhluk lain, tetapi ia tak sadar lagi pada diri mereka dan
pada dirinya. Kesadaran sufi tentang dirinya dan makhluk
lain lenyap dan pergi ke dalam diri Tuhan dan terjadilah
ittihad."
Ketika sampai ke ambang pintu ittihad dari sufi keluar
ungkapan-ungkapan ganjil yang dalam istilah sufi disebut
syatahat (ucapan teopatis). Syatahat yang diucapkan Abu
Yazid, antara lain, sebagai berikut, "Manusia tobat dari
dosanya, tetapi aku tidak. Aku hanya mengucapkan, tiada
Tuhan selain Allah."
Abu Yazid tobat dengan lafadz syahadat demikian,
karena lafadz itu menggambarkan Tuhan masih jauh dari
sufi dan berada di belakang tabir. Abu Yazid ingin berada di
hadirat Tuhan, berhadapan langsung dengan Tuhan dan
mengatakan kepadaNya: Tiada Tuhan selain Engkau. Dia
juga mengucapkan, "Aku tidak heran melihat cintaku pada-
Mu, karena aku hanyalah hamba yang hina. Tetapi aku heran
melihat cinta-Mu padaku, karena Engkau adalah Raja Maha
Kuasa."
Kara-kata ini menggambarkan bahwa cinta mendalam
Abu Yazid telah dibalas Tuhan. Lalu, dia berkata lagi, "Aku
tidak meminta dari Tuhan kecuali Tuhan."
Seperti halnya Rabi'ah yang tidak meminta surga dari
Tuhan dan pula tidak meminta dijauhkan dari neraka dan
yangdikehendakinya hanyalah berada dekat dan bersatu
dengan Tuhan. Dalam mimpi ia bertanya, "Apa jalannya
untuk sampai kepadaMu?"
Catatan Peradaban Islam | 245