Page 277 - Catatan Peradaban Islam
P. 277
adanya yang Qadim selain Tuhan berarti mengakui adanya
pencipta selain Tuhan, dan perbuatan ini adalah syirik.
Selain itu tentang dunia pula Ibnu Rusdy berpendapat bahwa
dunia ini memang tidak ada permulaannya dan tidak
berkesudahan. Bahkan menurutnya, alam ini dan benda-
benda dhahir tidak dijadikan Tuhan, hanyalah sebagai
perantara benda. Gerak inilah yang menjadikan sesuatu.
Meskipun Tuhan menjadikan sumber gerak, akan tetapi
bukan Tuhan yang menjadikannya. Segala benda menurut
Ibnu Rusdy dipandang sebagi potensi yang bersifat
universal. Dalam tubuhnya sendiri, terdapat tenaga yang
dapat membentuk dirinya sendiri pula. Jadi otak seseorang
dalam pendapat ini sebenarnya dapat berkembang sendiri
walau tanpa seseorang yang mengajarkannya. Unsur dan
bentuk keduanya mempunyai sifat kekal, dan mempunyai
wajib antara keduanya.
Kedua; Tuhan tidak mengetahui perincian yang terjadi
di alam. Menurut Ibnu Rusyd filosof sebenarnya bukan
mengingkari kemahatahuan Tuhan, akan tetapi bertolak dari
pemikiran mereka yang menyamakan pengetahuan Tuhan
dengan dan pengetahuan manusia. Pengetahuan manusia
terbagi dua; yang bersifat umum dan bersifat khusus. Yang
umum dapat diketahui manusia melalui panca indra.
Sedangkan yang khusus dapat diketahui melalui kekuatan
akal. Tuhan memiliki sifat immanteri, yang tidak sama
dengan manusia yang memiliki pancaindra, lalu kaum filosof
menanyakan, bagaimana cara Tuhan mengeta-hui perincian
yang bersifat khusus itu. Jadi kaum filosof hanya pada tingkat
mempertanyakan.
Ketiga; tentang adanya kebangkitan. Menurut Ibnu
Rusyd, yang dimaksud oleh filosof adalah tidak adanya
pembangkitan jasmani. Pandangan ini berakar tentang
270 | Asep Solikin dan M. Fatchurahman