Page 102 - Pengembangan Paradigma Kompetensi Mengajar Guru PKn SD Era Industri 4.0
P. 102
sebagai media internalisasi dan personalisasi suatu nilai dan moral.
VCT akan memberikan pemahaman dan penyadaran pemilikan nilai
serta kemampuan untuk menggunakannya dalam memecahkan
masalah-masalah yang kehidupan berhubungan dengan sistem nilai.
Cheppy (1988) mengemukakan Model VCT-GAMES sebagian
besar dikembangkan dalam alam liberalisme dan dari konsep
teoretisnya, VCT-Games berkembang dan mendasar teorinya yang
tampak kurang mapan dan komprehensif tentang nilai-nilai sebagai
berikut.
1. Nilai pada dasarnya sebagai persoalan-persoalan pribadi yang
menyangkut perhatian, refleksi dan pilihan-pilihan serta
membuang jauh-jauh determinasi konteks sosial dan
2. Tidak ada satupun prinsip-prinsip moral atau nilai yang
konklusif, disepakati banyak kalangan, dan definitive
(Solihatin, 2012).
Dengan dua asumsi di atas, jelaslah bahwa para teoretis
klasifikasi nilai ingin menempatkan persamaan individu dalam
mengambil keputusan tentang nilai-nilai berada di atas dan menolak
pengaruh kelompok yang berada pada pranata-pranata sosial yang
lebih mapan.
Langkah-langkah pembelajaran VCT yaitu 1) pemilihan
(choosing); 2) merasakan (prizing), dan 3) melakukan (acting). Hal
tersebut dilakukan melalui metode percontohan, pembuatan daftar,
dan menilai naskah tulisan.
Kosasih (1995) mengklasifikasi sebagai model VCT-Games
94