Page 134 - Pengembangan Paradigma Kompetensi Mengajar Guru PKn SD Era Industri 4.0
P. 134
dari sistem pendidikan mereka. Paterson (2005) menyatakan bahwa
“many schools have looked for ways ro provide guidance for the
positive behaviours and value that should be a part oh the education
for all people”. Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Brendtro et
al (1990) yang menyatakan bahwa banyak sekolah mulai menyadari
perlunya penanaman nilai-nilai (values), kepercayaan (beliefs), dan
bahkan menanamkan nasionalisme dan kepahlawan dengan
menceritakan kepada siswa tentang pahlawan-pahlawan bangsa
yang menjadi bagian dari masyarakat. Henley et al (1999) bahkan
menyatakan bahwa di Amerika “As a result, many schools have
embraced “character education” as a way to teach community and
national values”.
Jika “character education” diajarkan di sekolah maupun
pendidikan tinggi sebagai upaya “nation character building”, peran
guru dan dosen menjadi sentral dan vital, mengingat guru dan dosen
yang menjadi kunci penentu pendidikan karakter tersebut. Dengan
perannya sebagai agent of change guru maupun dosen diharapkan
mampu melakukan pembentukan karakter peserta didik atau
mahasiswa yang merupakan generasi muda bangsa. Oleh karena itu,
guru dan dosen harus benar-benar kompeten dan professional dalam
menjalankan peran dan tugasnya, jika tidak akan berpengaruh
terhadap kualitas dan efektivitas pembentukan karakter bangsa
(Baedhowi, 2010).
126